Arti Manajemen Resiko dalam Forex
Dalam forex trading manajemen resiko berarti sebuah tindakan yang dilakukan untuk menjaga modal tetap aman dan mengelola agar resiko dari bisnis forex menjadi sekecil mungkin. Beberapa hal yang biasanya dilakukan oleh oleh para trader dalam mengelola resiko diantaranya :
1. Menentukan Besarnya Risiko Per Trade
Hal pertama dalam melakukan manajemen resiko pada forex trading adalah menentukan besarnya loss yang sanggup kita terima untuk setiap open posisi yang kita buka (resiko per trade). Pasti kita sering mendengar arahan dari trader profesional agar tidak meresikokan lebih dari 2% dari jumlah modal (balance) kita bukan? jadi seandainya kita punya modal $100 maka usahakan setiap open posisi kita tidak sampai rugi lebih dari $2. Saya pribadi menggunakan resiko yang lebih kecil untuk setiap open posisi saya yaitu hanya 1% dari balance awal. Sangat kecil bukan?
2. Menetapkan Drawdown Maksimal Berdasarkan Loose Streak
Sebuah trading system sebagus apapun itu pasti tidak akan pernah bisa mendapatkan winrate 100%. Ada kalanya sebuah trading system mengalami loss atau kerugian berturut-turut karena market memang sedang tidak dalam kondisi yang menguntungkan bagi trading system tersebut. Sebuah trading system yang baik pada umumnya hanya menghasilkan winrate antara 60% - 70%. Secara sederhana, winrate 60% berarti dari 100x open posisi ada 60 posisi yang berakhir dengan profit dan 40 posisi yang berakhir dengan loss.
Dalam prakteknya 40 posisi yang rugi pada winrate 60% tersebut bisa keluar secara acak. Bisa saja saat 10x open posisi pertama sudah langsung mengalami kerugian beruntun (loose streak), atau kemungkinan paling parah berarti 40x open posisi pertama langsung mengalami kerugian beruntun. Walaupun kemungkinan kedua itu sangat jarang terjadi. Nah, rentetan kerugian yang beruntun ini yang perlu diperhatikan dalam manajemen resiko di forex trading. Sebagai trader kita harus tahu berapa maksimal kerugian beruntun yang kita alami selama ini? 10x? 20x? jika setiap open posisi kita meresikokan 1% dari modal kita, maka dengan 10x kerugian beruntun kita sudah mengalami drawdown sebesar 10%. Jika ternyata kerugian beruntun yang kita alami seringkali cukup banyak sebelum akhirnya mengalami winstreak maka kita harus memperkecil resiko per tradenya agar modal kita tidak tergerus cukup banyak.
3. Mengatur Rasio Risk Reward
Setelah menentukan besarnya resiko per trade dan mengentahui drawdown maksimalnya, langkah selanjutnya dalam manajemen resiko di forex trading yang harus dilakukan adalah mengatur rasio risk : reward. Secara sederhana yang kita inginkan adalah rasio reward yang lebih besar dari risk, misal risk : reward = 1:2 seperti yang banyak diajarkan oleh para trader profesional. Untuk mempermudah kita akan menggunakan contoh modal $100 dengan risk per trade 1%.
Setiap sebelum open posisi yang harus kita lakukan adalah menghitung jarak stoploss (SL) agar tidak terlalu lebar dan tidak terlalu sempit. Terlalu lebar itu tidak masuk akal, terlalu sempit juga SL jadi mudah kena. Setelah mengetahui jarak SLnya, langskah selanjutnya adalah menghitung besarnya lot berdasarkan jarak SL. Dengan modal $100 dan resiko 1% per trade berarti $1, saat SL kita berjarak 50 pips berarti lot yang harus kita buka adalah $1 / 50 = 0.02 lot pada broker instaforex dimana nilai 1 lot = $1. Setelah itu barulah kita menentukan jarak target profit (TP) 2x dari jarak SL atau nilainya $2, karena kita akan menggunakan risk : reward 1:2. Jadi kita akan mendapatkan $2 untuk setiap kerugian sebesar $1.
Dengan rasio tersebut seandainya trading system yang kita gunakan hanya memiliki winrate sebesar 50% maka dari total 100x open posisi kita akan mengalami 50x posisi rugi dan 50x posisi untung. Total kerugian 50 x $1 = $50, dan total keuntungan 50 x $2 = 100. Jadi dari total 100x open posisi kita masih untung sebesar $50. Itulah alasan kenapa banyak trader yang menyarankan risk lebih kecil dari reward. Saya pribadi lebih sering menggunakan risk : reward 1 : 1,5 karena trading system yang saya gunakan memiliki winrate di atas 50%.
4. Membatasi Open Posisi
Membatasi open posisi adalah salah satu cara yang biasa digunakan dalam manajemen resiko pada forex trading. Sebagai contoh saya seorang trader dengan tipe intraday yang hanya fokus di 1 pair akan membatasi 4x open posisi setiap harinya. Seandainya keempat posisi tersebut loss maka saya hanya mengalami drawdown sebesar 4% dalam sehari, dimana hal tersebut sangat jarang saya alami. Fungsi dari membatasi open posisi ini selain menjaga drawdown tetap aman, adalah agar kita tidak terlalu terbawa nafsu. Saat profit kita jadi tidak ingin terus open posisi karena ingin mengejar profit, sebaliknya saat loss kita jadi tidak ingin terus membuka posisi untuk balas dendam.
5. Menggunakan Leverage Kecil
Salah satu bentuk manajamen resiko yang sangat jarang dibahas adalah penggunaan leverage yang kecil. Padahal ini adalah salah satu faktor penting dalam manajemen resiko. Saya sudah pernah menulis detail mengenai leverage di sini. Intinya adalah, semakin tinggi leverage maka lot yang bisa kita buka akan semakin besar dan itu berarti resikonya juga semakin besar. Sebaliknya semakin kecil leverage, maka lot yang bisa kita buka akan semakin kecil dan itu berarti resiko akan semakin kecil sesuai dengan prinsip utama dalam manajemen resiko di forex market ini. Dan semakin kecil leverage yang Anda gunakan, maka akan semakin kecil kemungkinan akun Anda mengalami MC, coba deh buktikan.
Lalu kenapa manajemen resiko dan bukan manajemen keuntungan?
Jawabannya karena satu-satunya hal yang bisa kita kendalikan dari aktivitas kita di forex market adalah resiko. Kita tidak bisa mengendalikan kemana pasar akan bergerak hari ini sehingga kita juga tidak bisa memprediksi dengan tepat hari ini kita akan untung berapa persen. Selain bergantung pada kondisi pasar, keuntungan yang dapatkan juga bergantung pada winrate dari strategi yang kita gunakan. Jadi terlalu banyak faktor yang mempengaruhi sehingga membuat kita sulit dalam melakukan manajemen keuntungan.
Akan tetapi, apapun kondisi marketnya dan apapun strategi yang kita gunakan, 1 hal yang pasti bisa kita kendalikan yaitu resiko yang kita keluarkan. Itulah alasan kenapa manajemen resiko lebih sering kita dengar / baca daripada manajemen keuntungan.
Semoga bermanfaat...Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di Blog FXri ini ya ;)
Salam profit,
- FXri -