Dipasar manapun itu, harga bergerak sesuai dengan hukum permintaan (demand) dan penawaran (supply), termasuk juga di pasar forex. Pada forex trading permintaan dan penawaran itu terjadi pada interbank market. Dan kondisi trending yang paling sering kita cari untuk kita manfaatkan juga terbentuk karena terjadinya perubahan pada permintaan dan penawaran. kok bisa?
Interbank market secra sederhana adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran dari semua pelaku pasar. Seperti yang pernah saya sebutkan di sini, pelaku pasar forex itu sendiri terdiri dari :
- Bank Sentral
- Bank Komersial
- Perusahaan Multinasional
- Institutional Trader
- Retail Trader
Bagaimana trend terbentuk? pada interbank market, saat penawaran (supply) harga tinggi dan pelaku pasar terus menerimanya, atau ada permintaan (demand), maka harga terus bergerak naik (uptrend), itulah kenapa ciri paling mudah melihat uptrend adalah terbentuknya high yang selalu lebih tinggi dari high sebelumnya (higher high). Hal itu terjadi karena setinggi apapun harga yang ditawarkan tetap ada pelaku pasar yang mau menerima.
Saat harga tinggi dan pelaku pasar tidak mau menerima harga tersebut, itu berarti tidak ada permintaan (tidak ada demand), maka harga akan turun untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar. Saat harga ditawarkan rendah (supply) dan para pelaku pasar terus menerima harga tersebut karena ada permintaan (demand), maka harga terus bergerak turun (downtrend). Makanya di dalam downtrend ciri paling mudah untuk dikenali adalah selalu terbentuk low yang lebih rendah dari low sebelumnya (lower low).
Itulah dasar penggerak harga pada pasar apapun termasuk forex market. Hal tersebut terus terjadi (perubahan pada permintaan dan penawaran) disetiap waktu, bahkan setiap sepersekian detik, sehingga forex market yang kita lihat pada chart terlihat sangat volatil (aktif) jika dibandingkan dengan pasar-pasar lainnya.
Apa yang menyebabkan pelaku pasar mau menerima harga yang ditawarkan sehingga harga cenderung bergerak kesatu arah dan terbentuk trend?
Kita tahu pelaku pasar itu ada banyak mulai dari bank sentral sampai retail trader seperti kita, mereka semua memiliki kebutuhan atau kepentingan masing-masing. Kebutuhan dan kepentingan inilah yang membentuk "minat" mereka sehingga mereka menerima harga yang ditawarkan.
Lalu apa yang mempengaruhi minat para pelaku pasar?
Jawabannya sangat banyak dan tidak mungkin kita mengetahui minat masing-masing pelaku pasar. Sebagai contoh yang paling sederhana, para trader yang menggunakan analisa fundamental bisa masuk market karena menurut analisa fundamental harga EURUSD sudah terlalu tinggi sehingga mereka tidak berminat lagi membeli (buy) EURUSD, tapi lebih berminat untuk menjual (sell) EURUSD. Para trader teknikal menganggap harga juga sudah terlalu tinggi sehingga mereka cuma mau sell saja dan tidak mau buy EURUSD, sedangkan disisi lain ternyata pelaku pasar seperti bank sentral masih perlu menaikkan harga EUR terhadap USD sehingga mereka masih berminat membeli EURUSD.
Mana yang paling kuatlah diantara minat pelaku pasar tersebut yang akan menggerakkan pasar. Kekuatan yang dimaksud secara akumulasi. Bisa jadi bank sentral walaupun terlihat punya modal besar, tapi secara akumulasi kalah dengan trader institutional, bank komersial, perusahaan multinasional, dan trader retail saat minat mereka cenderung sama terhadap market. Itulah kenapa kita sering mendegar istilah ikuti arus pasar yang paling kuat, atau ikutilah kemana big money bergerak.
Kemana big money bergerak?
Ada banyak pendekatan untuk melihat arah pergerakan big money ini. Pendekatan-pendekatan itulah yang kemudian menghasilkan berbagai macam bentuk analisa seperti fundamental, teknikal, berbagai macam bentuk trading system, dll. Yang manapun bentuk analisa yang akan Anda ikuti semua baik asalkan Anda bisa menguasai analisa tersebut.
Kesimpulan
Pasar bergerak naik turun karena terjadinya perubahan dalam permintaan (demand) dan penawaran (supply). Faktor yang menyebabkan para pelaku pasar mau menerima penawaran harga di forex market karena mereka berminat. Minat para pelaku pasar ini sangat beragam karena bergantung pada kepentingan dan kebutuhan masing-masing. Sehingga tidak mungkin kita mengetahui secara pasti minat semua pelaku pasar. Oleh itu dilakukanlah pendekatan seperti analisa teknikal, fundamental, dll.
Ketidak tahuan kita tentang "minat" seluruh pelaku pasar ini mengharuskan kita melakukan aktivitas trading kita dengan sangat hati-hati, itulah gunanya manajemen resiko dalam forex trading. Tidak bisa kita OP semau kita dengan lot semau kita tanpa perhitungan, tanpa SL, tanpa memperhatikan faktor resiko. Ketika kita bertindak semau kita di forex market, maka market jauh lebih semau-mau lagi dan tidak kenal ampun pada akun-akun yang tidak menerapkan manajemen resiko yang baik. Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat...Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di Blog FXri ini ya ;)
Salam profit,
- FXri -