Kenapa Forex Trading Adalah Bisnis Yang Beresiko Tinggi?

Tahukah Anda apa penyebab utama seorang trader forex mengalami MC? Jawabannya akan segera Anda temukan di artikel berikut ini...
Forex trading adalah bisnis yang sangat beresiko, kita bisa kehilangan semua modal yang baru saja kita depositkan 1 jam yang lalu. Bayangkan hanya dalam waktu 1 jam kita bisa kehilangan semua modal kita, sangat beresiko bukan? lalu faktor apa saja yang menyebabkan forex trading ini menjadi bisnis yang sangat bresiko? saya coba uraiakan faktor-faktor tersebut berdasarkan pengalaman saya sebagai trader, berikut ulasannya :

Leverage
Faktor utama yang menyebabkan trading forex menjadi bisnis yang sangat beresiko adalah adanya leverage atau daya ungkit. Pada forex trading ada fitur yang ditawarkan broker forex yang tidak ada pada broker saham, yaitu leverage. Secara sederhana leverage adalah pinjaman modal yang diberikan broker sehingga kita bisa bertransaksi dengan lot yang lebih besar dari yang seharusnya bisa kita buka. Contoh simple-nya begini, jika kita menggunakan leverage 1:1 dengan modal 100 USD, maka kita tidak bisa membuka posisi sebesar 1 lot pada USDJPY. Tapi jika kita menggunakan leverage 1:0000 dengan modal 100 USD kita bisa membuka posisi sebesar 1 lot pada USDJPY.

Daya ungkit semacam ini tidak ada dalam perdagangan saham atau bisnis konvensional lainnya, sehingga saya menempatkan leverage sebagai faktor utama yang menyebabkan tingginya resiko bisnis forex trading.

Perhatikan saat leverage kita meningkat maka besarnya lot yang bisa kita buka juga meningkat, itu berarti resiko kita untuk loss juga semakin besar. Kenapa resiko meningkat? karena semakin besar lot yang kita buka berarti ketahanan modal kita akan semakin menipis. Membuka posisi sebesar 1 lot dimana nilai 1 lot = $10 (nilai umum yang digunakan broker) dengan modal 100 USD berarti kita hanya punya ketahanan kurang lebih 10 pips. Saat posisi kita minus 10 pips habis lah modal kita. Hal ini berbeda jika kita menggunakan leverage 1:1 karena kita menjadi tidak bisa membuka posisi sebesar 1 lot.

Penjelasan lengkap dan mendetail mengenai leverage sudah banyak yang membahas tinggal cari saja di google dengan menggunakan kata kunci "leverage".

Rumus sederhananya begini :
  1. Semakin besar leverage yang kita gunakan maka lot yang bisa kita buka juga semakin besar dan sebaliknya semakin kecil leverage maka lot yang bisa kita buka juga semakin kecil. Semakin besar lot yang bisa kita buka berarti semakin besar resiko loss yang akan kita dapatkan, dan itu berarti semakin cepat kita menuju margin call (MC). Hal ini bisa mengarah kepada aktivitas trading yang tidak sehat yaitu overlot atau membuka posisi yang terlalu besar untuk ukuran modal yang kita miliki.
  2. Semakin besar leverage yang kita gunakan maka semakin banyak posisi yang bisa kita buka dalam suatu waktu sekaligus, itu berarti juga resiko loss yang mungkin kita peroleh akan semakin besar. Hal ini bisa mengarah kepada aktivitas trading yang tidak sehat yaitu overtrade atau membuka posisi terlalu banyak untuk ukuran modal yang kita miliki.

Jadi bisa dikatakan leverage yang tinggi adalah gerbang utama untuk melakukan aktivitas trading yang tidak sehat. Sedangkan aktivitas trading yang tidak sehat seperti Overlot dan overtrade inilah faktor utama yang menyebabkan para trader retail seperti kita mengalami margin call.

Dari penjelasan di atas mungkin muncul pertanyaan - pertanyaan seperti ini : "tapi kan tergantung tradernya, kalau bisa mengendalikan emosi dan bisa memerpoleh profit yang besar dengan leverage besar gimana?"

Saya jawab dengan bersarkan pengalaman dan pengamatan saya selama kurang lebih 10 tahun menekuni forex trading. Selain resiko yang saya sebutkan di atas, Leverage yang tinggi memang menawarkan potensi profit yang besar juga. Akan tetapi dalam prakteknya dilapangan, hampir tidak ada trader yang bisa memanfaatkan leverage yang tinggi untuk keuntungan mereka. Yang ada justru saat emosi tidak stabil mereka cenderung balas dendam dengan cara overlot atau overtrade. 

Seperti yang saya katakan, overlot dan overtrade ini penyebab utama akun trader mengalami MC. Kalau tidak percaya berikan bukti trader yang bisa konsisten profit menggunakan leverage 1:1000 atau 1:2000 dengan statistik dari situs resmi, bukan sekedar hasil screenshoot history akun ya. Saya jamin hampir tidak ada, kalaupun ada jumlahnya akan sangat sedikit dibanding yang mengalami MC menggunakan leverage tinggi.

"Tapi kan bisa aja pake leverage besar tapi lot yang digunakan tetap kecil?" No, dalam prakteknya merubah lot itu jauh lebih mudah daripada merubah leverage. Untuk merubah lot Anda tinggal menginput besarnya lot pada mt4, apalagi dengan fitur one click trading yang membuat aktivitas merubah lot menjadi jauh lebih mudah dan cepat. Sedangkan untuk merubah leverage kita harus membuka dulu situs dari broker yang kita gunakan, login dulu trader cabinet, lalu merubahnya, belum lagi kalo broker kita diblok internet positif lebih ribet lagi langkahnya. Dan merubah leverage saat ada posisi yang terbuka juga tidak bisa. Jadi langkah untuk merubah leverage itu lebih panjang dan lama jika dibandingkan merubah lot. Pada suatu momen dimana emosi Anda tidak terkendali karena loss, pasti rasa ingin balas dendam itu akan muncul, dan saat itulah dengan mudahnya Anda merubah lot menjadi lebih besar.

Membiarkan akun trading forex Anda menggunakan leverage tinggi dengan alasan Anda akan sanggup menjaga emosi Anda tetap stabil itu sama saja dengan Anda memasuki daerah lokalisasi / prostitusi tapi Anda mengatakan bahwa Anda bisa menjaga syahwat Anda dan tidak tergoda dengan para wanita seksi disana, huwahahaha....

Dengan penjelasan yang panjang mengenai leverage sebagai faktor utama tingginya resiko bisnis forex, mungkin Anda masih juga tidak percaya. Silahkan Anda buktikan sendiri, rubah leverage Anda yang tadinya 1:1000 atau bahkan 1:2000 menjadi leverage 1:10 atau maksimal 1:20 dan trading menggunakan leverage kecil tersebut. Saya jamin Anda akan sangat sulit mengalami margin call.

Selain faktor utama di atas ada beberapa faktor lain yang menyebabkan tingginya resiko bisnis forex, diantaranya :
  • Volatilitas yang Tinggi : Pada pasangan mata uang mayor seperti GBPUSD harga bisa bergerak dalam rentang 100 - 200 pips setiap harinya. Belum lagi jika kita trading Gold (XAUUSD), dimana hampir semua broker forex menyediakan pair tersebut. Rata-rata pergerakan Gold harian berada dikisaran 300 500 pips. Adakah saham yang memiliki rata-rata pergerakan setinggi itu? Apakah Anda bisa menjual belikan tanah dalam waktu yang secepat itu? saya kira tidak bentuk pasar lain dengan pergerakan rata-rata harian yang setinggi itu.
  • Jam kerja Forex 24 jam dalam 5 hari : jam kerja yang seolah-olah tidak ada hentinya ini menyebabkan banyak trader terjebak untuk selalu mengejar profit sepanjang waktu. Efeknya kita tidak mau meninggalkan chart walau hanya sebentar. Padahal semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk mengamati chart maka potensi kerugian akan meningkat. Karena semakin kita perhatikan pergerakan harga yang sedang naik turun, maka keinginan untuk membuka posisi menjadi semakin kuat bukan? itu berarti resiko juga meningkat.
  • Minimnya Pengetahuan Masyarakat Mengenai Forex Trading : Saat awal terjun ke dunia forex, kita tidak pernah dikenalkan secara jelas dan gamblang apa itu forex. Ketidak tahuan kita tentang apa yang akan kita hadapi itu bisa meningkatkan resiko. Ditambah lagi dengan iklan-iklan dari oknum yang mengatakan bahwa forex itu jalan cepat menuju kaya, forex itu mudah, dll. Hal ini menyebabkan tidak seimbangnya informasi yang diterima masyarakat tentang potensi resikonya yang juga tinggi. Dan rata-rata dari kita terjun ke forex trading karena iming-iming bisnis mudah cepat kaya bukan? udah ngaku aja, hehehe...
  • Fleksibilitas bisnis Forex dan Sulitnya mengendalikan diri : tidak dipungkiri bahwa pengendalian diri yang baik adalah kunci sukses dalam semua bidang, terutama di bisnis forex trading. Bisnis forex menawarkan fleksibilitas yang sangat tinggi bagi pelakunya. Dita bisa menjalankan bisnisnya dengan sesuka hati, bisa open posisi kapanpun, bisa op sebesar apapun atau sebanyak apapun, bisa deposit berapapun kita mau dan kapanpun kita punya uang, dll. Dengan tingginya fleksibilitas tersebut, maka pengendalian diri yang baik menjadi kunci utama dalam kita menjalankan bisnis ini. Kita harus tahu kapan saat yang tepat untuk OP, kapan saat yang tepat untuk cutloss, bagaimana agar tidak balas dendam, kapan saatnya kembali dulu ke akun demo, dll. Sedangkan rata-rata manusia itu kesulitan mengendalikan diri, oleh karena itulah resiko bisnis forex meningkat seiring dengan fleksibilitas.

Itulah uraian mengenai faktor utama penyebab tingginya resiko dalam berbisnis forex trading. Uraian tersebut saya tulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya pribadi selama 10 tahun lebih menggeluti bisnis forex trading. Semoga bermanfaat terutama bagi Anda yang baru menggeluti bisnis forex trading, atau bagi Anda trader senior yang masih saja mengalami siklus neraka depo - mc - depo - depo - mc.
"Baca : Rahasia Mengubah $100 Menjadi 4 Milyar Hanya 2 Tahun"

Semoga bermanfaat...Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di Blog FXri ini ya ;)

Salam profit,

- FXri -