Trend Itu Hanyalah Ilusi, Trend itu Tidak Ada!!!



Jika Anda sudah cukup lama bergelut di forex trading, saya yakin Anda pernah mendengar istilah seperti "ikuti trendnya biar bisa profit, jangan dilawan nanti rugi" dll.

Lalu apa sih sebenarnya trend itu????
Trend adalah garis imajiner yang menunjukkan kecenderungan arah yang disebabkan karena perbandingan satu titik terhadap titik pengamatan lainnya. Trend itu sebenarnya tidak ada, dan trend bisa dikatakan sebagai ilusi karena sifatnya yang sangat subyektif tergantung sudut pandang dari orang yang mengamatinya. Kalau tidak percaya, perhatikan gambar di bawah ini :
SpoilerSpoiler:


Pada gambar di atas, jika dilihat dari titik A ke B yang terjadi pada GBPUSD adalah downtrend atau trend turun, tapi jika dilihat dari titik B ke C yang terjadi pada GBPUSD adalah trend naik atau uptrend atau trend naik. Mana trend yang benar dan trend mana yang harus diikuti? semuanya benar, karena masing-masing punya sudut pandang yang berbeda.

Trader dengan gaya trading longterm cenderung melihat pergerakan yang terjadi dari B ke C bukanlah sebuah uptrend (trend naik), melainkan hanya retrace dari trend turun yang terjadi dari A ke B, sehingga mereka cenderung menunggu posisi sell.

Sedangkan trader dengan tipe intraday seperti saya melihat pergerakan dari B ke C adalah pergerakan naik sehingga saya menunggu posisi buy. Itulah kenapa saya katakan trend itu tidak ada atau ilusi semata, kalaupun ada maka hanya berupa garis imajiner yang seolah-olah ada yang muncul karena si pengamat membandingkan satu titik terhadap titik lainnya.

Cara mengidentifikasi trend ini juga bisa sangat bermacam-macam, mulai dari menggunakan teori dow (higher high, higher low, dst), menggunakan garis trendline, menambahkan indikator seperti MA, dll. Semua cara yang saya sebutkan itu benar karena trend yang dilihat antara satu trader dengan trader lainnya sangat bergantung pada gaya trading masing-masing.

Trader scalper cenderung mengidentifikasi trend yang terjadi pada TF kecil, jika menggunakan indikator pun maka periode yang digunakan akan lebih kecil jika dibandingkan dengan trader long term yang fokus pada timeframe besar serta periode yang lebih besar pula. Belum lagi jika kita bicara kemampuan visual masing-masing orang yang sangat beragam, maka akan ada begitu banyak trend yang bisa diamati karena semua kembali ke trader masing-masing.

Adalah hal yang konyol jika sampai ada trader yang berantem gara-gara perbedaan dalam mengamati trend, qqqqq


Tujuan Identifikasi Trend

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, tujuan dilakukannya identifikasi trend adalah untuk melihat kecenderungan arahnya sehingga trader bisa mengikuti kecenderungan arah tersebut sesuai dengan gaya trading yang ia miliki. Karena ditujukan untuk melihat kecenderungan arah, maka para trader cenderung megelompokkan trend menjadi tiga, yaitu :
  • Trending up atau trend naik (uptrend) : adalah kondisi dimana harga yang diamati berdasarkan titik pengamatan tertentu cenderung bergerak naik. Pada kondisi ini si trader akan mencari posisi buy selama belum ada tanda-tanda pelemahan atau pembalikan arah trend.
  • Trending down atau trend naik (downtrend) : adalah kondisi dimana harga yang diamati berdasarkan titik pengamatan tertentu cenderung bergerak turun. Pada kondisi ini si trader akan mencari posisi sell selama belum ada tanda-tanda pelemahan atau pembalikan arah trend.
  • No Trend atau sideways atau ranging atau tidak ada trend : adalah kondisi dimana harga yang diamati berdasarkan titik pengamatan tertentu cenderung bergerak mendatar. Pada kondisi ini trader bisa melakukan aksi buy at low dan sell at high selama belum ada tanda-tanda kondisi ranging ini berubah menjadi trending.
"Baca : Rahasia Mengubah $100 Menjadi 4 Milyar Hanya 2 Tahun"

Semoga bermanfaat...Jangan lupa baca artikel menarik lainnya di Blog FXri ini ya ;)

Salam profit,

- FXri -